UI GreenMetric (UIGM) merupakan usaha berkelanjutan oleh kampus dalam menerapkan program dan kebijakan pada universitas dengan menggunakan konsep ramah lingkungan, ekonomi dan persamaan. Universias Indonesia (UI) mengawali sebuah Peringkat Universitas Dunia pada tahun 2010 yang kemudian dikenal dengan nama “UI GreenMetric World University Rankings“. Adanya pemeringkatan dalam universitas bertujuan untuk keberlanjutan dalam bidang Pendidikan dan penghijauan kampus, melakukan promosi universitas sebagai agen perubahan sosial berkaitan dengan tujuan-tujuan keberlanjutan serta menginformasikan kepada pemerintah, badan lingkungan setempat dan internasional serta masyarakat tentang program-program berkelanjutan di kampus. Semua universitas di seluruh dunia yang mempunyai komitmen tinggi terhadap permasalahan keberlanjutan lingkungan bisa ikut serta dalam pemeringkatan tahunan UI GreenMetric, dan Universitas Samudra (UNSAM) merupakan salah satu kampus yang mempunyai komitmen tinggi untuk permasalahan keberlajutan lingkungan.
Selasa (23/05/2023) Universitas Samudra menyelenggarakan WEBINAR ENERGI DAN PERUBAHAN IKLIM UI GreenMetric (UIGM) UNIVERSITAS SAMUDRA dengan tema TANTANGAN & PELUANG DALAM RISET DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA MENUJU KAMPUS BERKELANJUTAN”. Acara yang berlangsung melalui platform zoom meeting diawali dengan opening speech oleh Rektor Universitas Samudra Prof. Dr. Ir Hamdani, M.T dan Ketua UI GreenMetric World University Rankings, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.Sc, M.M.
Adapun Narasumber yang mengisi acara webinar energi dan perubahan iklim yang diselenggarakan oleh Universitas Samudra adalah Prof. Dr. Mahidin, S.T., M.T (Dosen Universitas Syiah Kuala), Dr. teguh Husodo, M.Si (Kepala Pusat Keselamtan, Keamanan dan Ketertiban Lingkungan, Universitas Padjadjaran) dan Heri Haryanto, S.T., M.T (Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).
Prof. Hamdani dalam sambutannya memaparkan tentang semangat menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan di UNSAM yang selanjutnya menyampaikan hasil sebuah refleksi sederhana tentang konsep UI GreenMetric (UIGM) UNIVERSITAS SAMUDRA tentang peluang PENGEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA MENUJU KAMPUS BERKELANJUTAN. UNSAM yang telah meraih peringkat ke 63 dalam usaha mencapai UIGM terus semangat dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik dalam melakukan peningkatan pada pembangunan kampus yang hijau dan nyaman dengan mengedepankan aspek berkelanjutan. Usaha yang terus UNSAM lakukan dengan menjaga lingkungan yang ramah dari emisi gas buang rumah kaca salah satunya dengan melakukan penanaman pohon dan pembangunan serta pengelolaan gendung yang sesuai dengan green building seperti penggunaan system ventilasi udara yang berukuran besar serta pencahayaan yang baik yang mampu mengurangi masuknya paparan ultraviolet dalam Gedung serta penggunaan lampu LED pada seluruh bagunan Gedung dan panel surya sebagai pengganti tenaga listrik.
Sementara itu, prof. Dr. Riri selaku ketua UI GreenMetric World University Rankings berkesempatan mengenalkan lebih jauh tentang GreenMetric itu sendiri. Termasuk tujuan didirikannya Lembaga ini dan rekam jejak kegiatan yang telah diadakan oleh UI GreenMetric ini. Dalam beberapa waktu mendatang tahun 2023, UI GreenMetric memiliki sederet agenda Nasional maupun Internasional yang akan dilaksanakan di beberapa kampus-kampus besar di Indonesia Menurut Prof. Riri, koordinasi antara kampus-kampus yang ada di Indonesia sendiri sudah sangat baik, sehingga kita bisa lebih siap membawa budaya hijau kita ke dalam cakupan yang lebih luas lagi.
Senada dengan Prof. Hamdani, Prof. Mahidin juga menekankan pada perkembangan teknologi penangkapan dan penyimpanan emisi gas buang karbon. Keasrian dan kenyamanan kampus dalam penggunan teknologi penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon sangat penting dalam masa transisi energi, sampai sharing energi baru. Banyaknya elemen vital sistem CCUS memiliki kematanganteknologi berbeda yang menghambat untuk mencapai tahap komersialisasi di sektor industri penghasil emisi CO2 terbesar (listrik, kimia, semen, besi, dan baja). Khususnya, untuk penangkapan dan penyimpanan CO2 dalam formasi geologi, atau pemanfaatan yang berhubungan dengan teknologi lainnya.
Dr. teguh Husodo, M.Si Kepala Pusat K3 Lingkungan Universitas Padjadjaran menyampaikan dalam materinya, Kebutuhan akan energi listrik akan meningkat 23% tahun 2025 dan meningkat 31% di tahun 2050. Bauran EBT sebagai sumber energi yang hanya mampu mengisi < 30%. Artinya Indonesia belum mampu menurunkan konsumsi energi sebesar 29% per 2030. Perguruan Tinggi memiliki peranan besar dalam transisi EBT pada skala lokal dan pengurangan konsumsi sumber listrik serta mitigasi perubahan iklim. Dan kerjasama Pentahelix merupakan solusi pengembangan dan transisi EBT melalui kolaborasi riset serta upaya mitigasi perubahan iklim. Serta kinerja Lingkungan Perguruan Tinggi dapat dievaluasi melalui Indikator UI GreenMetric nantinya.
Narasumber terakhir pada acara webinar UIGM Heri Haryanto, S.T., M.T Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Menyampaikan dasarnya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) saat ini telah menerapkan konsep UIGM dalam proses pembangunaan Gedung kampus UNTIRTA. UNSAM yang secara geografis serta kondisi lingkungan yang dikelilingi perkebunan sawit sudah sangat bangus dalam menjalankan dan menerapkan konsep UIGM dalam proses pembangunan Gedungnya. Dan tidak menutup kemungkinan UNSAM dapat memiliki potensi besar meraih predikat UI Greenmetric 10 besar secara nasional kedepannya.