Langsa-Tim PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) dosen Universitas Samudra (Unsam) mengadakan Pelatihan Penguatan Kompetensi Kurikulum Merdeka Berbasis Website Terintegrasi bagi para Guru SMA/SMK di Kota Langsa”. Pelatihan dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Aceh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Langsa, Senin, (4/9/ 2023). Dihadiri para guru dari sekitar 30 SMA/SMK yang ada di Kota Langsa. Dalam kesempatan ini turut hadir jajaran pimpinan dan staf pegawai Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Langsa.
Tim dosen Unsam sebagai pelaksana kegiatan diketuai oleh, Dr. Rima Meilita Sari, S.Pd., M.Pd. didampingi Dr. Tengku Muhammad Sahudra, S.Pd., M.Pd., M.Si dan Faiz Urfan, S.Pd., M.Pd sebagai anggota tim, serta melibatkan dua orang mahasiswa Unsam. Pelatihan mengusung tema”Inovasi Penguatan Kompetensi Kurikulum Merdeka Berbasis Website Terintegrasi Pada Guru SMA/SMK di Kota Langsa”.
Dr. Rima Meilita Sari, S.Pd., M.Pd mengatakan, kegiatan ini bekerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Aceh Kantor Wilayah Kota Langsa.Tujuan pelatihan memperkenalkan inovasi pembelajaran dan pemanfaatan teknologi serta website terintegrasi terkait implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat SMA/SMK. Selain itu, ini juga merupakan bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai salah satu kewajiban dosen dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dimana Pelaksanaan kegiatan turut dimonitoring dan dievaluasi oleh LPPM-PM Unsam.
Dr. Tengku Muhammad Sahudra, S.Pd., M.Pd., dalam pembukaan kegiatan menyampaikan ucapan terimakasih kepada jajaran pimpinan dan staf pegawai di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Kota Langsa yang telah memfasilitasi kegiatan PKM dosen ini dan berharap dapat terus bekerjasama sebagai mitra Unsam dalam berbagai kegiatan pendidikan di masa mendatang.
“Terimakasih untuk kesempatan yang telah diberikan kepada tim PKM dosen Unsam, dimana telah memfasilitasi sebagai wadah Sosialisasi dan Pelatihan untuk implementasi Kurikulum Merdeka. Harapannya peserta dapat mengikutinya dengan baik, sehingga Sosialisasi dan pelatihan ini dapat mengakselerasi (proses mempercepat) implementasi Kurikulum Merdeka dengan maksimal di jenjang SMA/ SMK di Kota Langsa.”
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Langsa, Drs. Muhammad Daud, M.M diwakili bapak Hamzah, M.A menyambut baik kegiatan ini, dalam sambutannya diantaranya menyampaikan, “terimakasih dan apresiasi kami terhadap antusias dosen dari Unsam dengan inisiatif menawarkan kegiatan pengabdian dengan tema yang sangat tepat, yaitu terkait implementasi Kurikulum Merdeka melalui web terintegrasi yang memang sangat diperlukan oleh guru SMA/SMK. Harapannya kegiatan ini bermanfaat bagi pengembangan kompetensi para guru di lingkup koordinasi Cabang Dinas Pendidikan Kota Langsa.”
Pelatihan ini diisi dengan materi, yaitu pengenalan pemanfaatan teknologi digital dan website terintegrasi oleh Dr. Rima Meilita Sari, S.Pd., M.Pd. Kemudian, implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka dan praktek langsung pemanfaatan teknologi pembelajaran berbasis web yang dipraktekkan langsung kepada peserta perwakilan guru SMA dan SMK yang berhadir.
Dr. Rima menjelaskan, Dengan adanya perubahan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa perubahan, diantaranya Modul Ajar untuk Siswa Sekolah Menengah. Dimana sebelumnya disebut RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Kurikulum Merdeka dari Kemendikbudristek tersebut diperkenalkan sejak 2020 di Indonesia, dan telah diterapkan secara bertahap di Sekolah Sekolah Menengah. Hingga saat ini Kurikulum Merdeka terus mendapat sambutan yang baik di Satuan Pendidikan. Dan pada tahun 2024 Kurikulum Merdeka akan diimplementasikan pada Sekolah Menengah di seluruh Indonesia dan menjadi Kurikulum Nasional.
“Untuk Modul Ajar (Perangkat Ajar) Kurikulum Merdeka, di sini guru bisa mengembangkan teknologi pembelajaran sendiri, dimana guru memiliki keleluasaan dalam menyusun Modul Ajar, membuat sendiri, memilih dan memodifikasi Modul Ajar yang sesuai dengan konteks, esensial, menarik, sesuai kebutuhan dan karakteristik murid yang dihadapi. Salah satunya dengan memanfaatkan digitalisasi melalui Perangkat mengajar berbasis website.”
Lanjutnya, terkait penyiapan Modul Ajar Berbasis web, dari hasil survey yang dilakukan tim di Sekolah Menengah yang ada di Kota Langsa bahwa pemanfaatan tehnologi digital oleh para guru dalam menyajikan pembelajaran masih belum optimal.
“Beberapa sekolah sudah menggunakan berbagai aplikasi dari website, tetapi masih ada sekolah yang masih terkendala. Di sini para guru perlu memilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi siswa Sekolah Menengah. Dan para guru harus mampu menguasai media digital tersebut untuk memudahkan penyajian bahan ajar sekaligus memudahkan siswa memahami pembelajaran. ”
Dr. Irma menambahkan, Sebenarnya Pemanfaatan teknologi digital pada satuan pendidikan bukan hal baru. Banyak aktivitas belajar sudah beralih menggunakan berbagai aplikasi media digital. Bahan ajar yang dulunya buku, bisa diubah ke dalam buku digital, demikian juga media ajar sampai alat evaluasi pembelajaran, dapat memanfaatkan aplikasi dari website.
Praktek langsung yang dilakukan saat pelatihan, menggunakan salah satu aplikasi berbasis website, yaitu Wordwall. Dimana aplikasi tersebut memiliki banyak fitur yang dapat digunakan untuk penyajian pembelajaran, salah satu fitur yang dipraktekkan adalah implementasi alat evaluasi berbasis game. Dimana siswa seperti mengerjakan game tetapi konteks dan isinya adalah pembelajaran.
“Praktek langsung ini diikuti para guru dengan antusias saat pelatihan, diawali kita tulis dulu di slide, kira kira media apa yang sering digunakan guru dalam mengajar, peserta kita arahkan masuk di aplikasi Padlet. Dari sini diketahui kebanyakan guru menggunakan Power Point, canva, kahoot, dan quizizz, aplikasi ini yang sering dipakai guru dalam mengajar, kalau untuk media menerangkan biasanya pakai canva dan Power Point.”
Aplikasi padlet ini adalah aplikasi daring yang paling tepat diilustrasikan sebagai papan tulis daring. Padlet dapat digunakan oleh guru dan siswa untuk mengirim catatan pada halaman yang sama. Catatan yang diposting oleh guru dan siswa dapat berisi file dokumen, video suara maupun gambar.
“Di sinilah kita menawarkan hal baru, inovasi baru sebagai solusi, dengan menggunakan website wordwall tadi. Sebenarnya kahoot dan Quizizz itu sama untuk alat evaluasi juga, pada wordwall kita bisa mengubah template, mengubah tema, misalnya siswa suka game petualangan tersedia, tetapi isi dan konteksnya tetap untuk pembelajaran.”
Dr. Rima menyebutkan, siswa seperti mengerjakan game, tapi isinya pembelajaran, aplikasi wordwall bisa juga menggunakan handphone. Pemanfaatannya setelah guru menjelaskan, untuk refleksi atau umpan balik bagi guru, ada link yang diberikan, seperti WA grup kelas, siswa nanti bisa kerjakan soal, jadi kerjanya secara online melalui website. “Kita tawarkan hal baru ini kepada para guru dengan tujuan lebih menarik minat belajar siswa, meningkatkan semangat belajar, agar siswa tidak bosan dan jenuh. Penggunaan media pembelajaran yang tepat, diantaranya pemanfaatan web secara terintegrasi akan mempengaruhi capaian pembelajaran yang maksimal bagi siswa. Dan ini yang sudah kita sosialisasikan kepada para guru dalam pelatihan ini.”Tutup Dr. Rima. (Humas Unsam11).