Langsa- Mapala Universitas Samudra (Unsam) menggelar kegiatan Seminar Lingkungan Hidup, dan Forum Koordinasi Daerah (FKD) yang ke III dengan aksi Bersih Pulau Pusong , di Desa Telaga Tujuh, Kota Langsa bertempat di Gedung Multi Guna Unsam Meurandeh, Senin (4/9/2023). Acara tersebut di buka oleh Rektor Universitas Samudra diwakili oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan , Perencanaan dan Kerjasama Bapak Zulfan, S.H.,M.Si.
Dalam laporannya ketua panitia Annisa Zuhra menyampaikan peserta Aksi Bersih Pulau Pusong yang telah terkonfirmasi berjumlah 100 orang dari instansi Pemerintah, mahasiswa Universitas Samudra dan mahasiswa Pecinta Alam se – Aceh.
Kegiatan ini adalah Forum Koordinasi Daerah untuk mahasiswa pecinta alam se aceh. Yang membahas tentang isu isu lingkungan yang ada di selingkup Aceh, khususnya isu tentang problematika sampah yang tak kunjung tuntas di pulau Pusong. Harapannya semoga kita sebagai mahasiswa dan masyarakat dapat menjaga lingkungan kita. Ujar ketua Umum UKM Pa. Material Universitas Samudra Frefti Wulan Safitri Siahaan
Selanjutnya dalam sambutan pembina UKM PA. Material Bapak Novianda S.T.,M.T berharap masing masing delegasi mampu memikirkan dan berkontrbusi memberikan pemikiran terbaik untuk Mapala se-Aceh kedapannya.
Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan , Perencanaan dan Kerjasama Bapak Zulfan, S.H.,M.Si dalam sambutannya mengatakan dalam forum koordinasi ini kita berharap mencapai sebuah mufakat bagaimana kita menjaga bangsa ini dari alam yang rusak menjadi alam yang indah seperti salam UKM Pa.Material yaitu Salam lestari .
Tema yang diberikan adalah problematika sampah yang tak kunjung tuntas di pusong telaga tujuh.
”sebelum bergerak ke masyarakat seyogyanya kita benahi dulu diri kita sendiri, karena kita merupakan contoh bagi masyarkat pusong yang akan kita kunjungi nanti, ketika kita mensosialisasikan, bagaimana kita memberikan simulasi, edukasi dan bagaimana kita menjaga kebersihan tentang penanganan sampah tersebut sehingga masyarakat akan mengingat bahwa pernah ada program mahasiswa Mapala yang pernah datang untuk membersihkan sampah ke tempat mereka.” Ujar bapak Zulfan.
Selanjutnya bapak Zulfan menjelaskan bahwa di Aceh terdapat Undang Undang yang memberlakukan Syariat Islam. Seperti hadis Rasulullah SWT “annadhafatul minal iman” yang artinya kebersihan itu adalah sebagian dari pada iman. Seperti itulah konsep islam yang tidak bisa di tawar. Jadi sebenarnya kebersihan itu sendiri sudah di atur bagaimana penerapannya dalam konsep islam. Demikian juga yang akan kita terapkan di Aceh. Di akhir sambutannya, beliau berharap ketika mendatangai daerah orang lain, kita harus mempunyai etika dan adab dalam bersilaturahmi. Dan ia juga berharap partisipasi berbagai pihak, baik dari pihak pemerintahan kota Langsa maupun stakeholder terutama dalam segi pendanaan agar program ini dapat terlaksana seperti yang diharapkan. (Humas Unsam10)